Saturday, November 22, 2014

Perempuan perempuan di kost ku


Tinggal sebulan, aku akan meninggalkan kost ini. Rasanya kehilangan juga, karena kami seperti gadis gadis lainnya sangat menikmati kebersamaan tinggal bersama. Buatku setiap perempuan itu unik. Kami bisa membicarakan apa saja dari sudut pandang yang berbeda. Saling menceritakan rahasia (kalo aku sih engga :)), nonton bersama, diskusi bersama dan berolah raga bersama.

Kost dimana aku tinggal, sebagian di tempati oleh mahasiswa dari luar. Ada yang karena student exchange, ada pula yang melanjutkan s2. Aku menjadi saksi pergantian tiap penghuni kost. Mulai Turki, Korea, Cina, Jepang, dan sebagainya. Saat ini kami ada 6 orang, 3 penghuni orang Indonesia termasuk aku. Seorang dari Korea, seorang dari Malaysia dan seorang dari Jerman.

Hanya satu rekan dari Korea yang jarang interaksi dengan kami, mungkin karena faktor usia dan senioritas, beliau tidak nyaman dengan kami. Jadi hanya kami berlima yang paling suka ngumpul ngumpul.

Kami berlima sangat berbeda. Tapi kami biasa saling berdiskusi hangat tentang apapun. Mungkin karena kami juga punya latar belakang beda. Satu satu deh kuceritakan siapa aja mereka.

Orang pertama yang ingin kuceritakan bernama "Kinan", ini bukan nama sebenarnya. Ini mengganti namanya sejak Indonesia. Dia seorang gadis berkebangsaan Jerman usia 24 tahun. Hidungnya sangat mancung, tapi dia tidak menyukai hidungnya. Katanya, dinegaranya, hidup mancung dan besar itu bukan kategori cantik. Wah padahal di Indonesia malah sebalikny yah. Kinan salah satu representasi cewek bebas. Mungkin karena latar belakang negaranya yang memang liberal nan bebas itu. Bahkan dia tidak malu untuk cerita tentang kehidupannya yang suka pesta dan minum alkohol, tidur dengan laki laki, juga pemikirannya tentang tiap manusia punya hak apapun orientasi seksualnya (gay atau lesbian) dan hak aborsi.

Yang lucu, semenjak di Indonesia, setiap dua minggu sekali pasti sakit. Sakit batuk lah, diare, dan segala macam penyakit. Sepertinya dia mengalami culture shock, apalagi makanan dan nyamuk yang sama sekali tidak bertoleransi padanya. Kinan mengaku seorang nasrani, tapi ga pernah ke gereja. Buatku dia memang gadis representasi budaya barat yang memang bebas. Dia gadis yang baik dan sangat sanguin. Siapapun akan mudah berteman dengannya. Sayangnya dia ga bisa bahasa indonesia, jadi kalo kami kami asyik ngobrol, dia pasti bilang "i am stupid girl who doesn't know what are you talking about".

Ada lagi satu gadis, yang ini dari Bekasi. Pakai jilbab dan sangat rajin ngaji. Sebut saja "yuli" yah. Nah, cewek ini asli polos banget. Dia seumuran aku, tapi sudah sedewasa itu belum pernah keluar jawa sama sekali. Katanya ibunya ga mengijinkannya pergi jauh-jauh. Makannya, kalo aku cerita semua tempat baik luar jawa maupun luar negeri, dia pasti terkesima. Yuli tipe perempuan yang punya kekhawatiran berlebihan. Secara di juga religius banget, dia berbeda dengan Kinan, Yuli termasuk tipe cewek kolot. Kebayang ketika dia pernah curhat klo mantannya pernah pegang tangannya, dan dia merasa sangat berdosa dan merasa bukan cewek yang 'bener'. Wah, sebagai lawan bicaranya bingung kan ngatasin kegalauannya itu. Yuli juga ngebet pengen cepat nikah, dia merasa harus segera cepat nikah diusia nya yang mau masuk ke kepala tiga. Jadi kalo udah ngobrol ama dia, pasti ga jauh bica tentang pasangan hidup.

Nah, satu lagi juga berjilbab, namanya Tri, dari jawa timur (kayak aku). Usianya setahun lebih tua dari aku. Kalo Tri, tipe cewek religius yang gaul. Jadi ga kolot, malah pemikirannya jauh lebih modern dan luas. Dia paling aktif mensuarakan 'wanita karier' di dalam diskusi kita. Buatnya wanita berkarier itu ga masalah, ga harus jadi ibu rumah tangga melulu. Ga heran pemikiran dia lebih terbuka, sebab dia juga suka petualang seperti aku. Ketemu orang baru, berteman dengan berbagai teman yang latar belakang berbeda, juga pengetahuan yang membuat dia lebih terbuka.

Karena kami bertiga, Yuli, Tri dan aku berada diusia yang hampir sama, kita jadi suka curhat. Well, sebenarnya aku ga terlalu banyak curhat masalah pribadi sih, aku lebih banyak di posisi advisor..cie.... Kami bertiga sama sama jomblo dan mandiri pastinya :). Yang sama sama pernah kami sesali seumur hidup yaitu kami sama sama pernah bersikap kasar pada laki-laki. Dan asli, ketika kami membahas itu, kami selalu merasa itu adalah masa lalu yang suram..hahahha.

Nah, yang terakhir namanya "bunga", pertama kali masuk kost bikin kaget karena dia bercadar. Secara kita ga biasa liat tipe ini, bercadar dan berpakian serba hitam. Bunga adalah gadis melayu keturunan jawa sumatra. Ni cewek lebih alim lagi dibanding Yuli. Dia sangat islami banget, dan karena dia menggunakan cadar tentu saja akses dia tidak sebebas kami kami. Bunga lebih banyak di rumah. Tentu saja kami yang belum banyak tau informasi terkait cadar banyak nanya. Ternyata Bunga memang punya pemikiran berbeda, dia sangat menyukai syariat islam, dia ingin seperti istri Nabi Muhammad, dan itu yang mendasari wajahnya ditutup dengan cadar. Bunga juga ngerasa sejak di Indonesia, banyak orang memperhatikannya jika dia di ruang publik. Ya, seperti di Indonesia ga umum jugaakaian seperti orang arab.

Well, bagaimanapun, itulah perempuan perempuan yang ada di kost. Beberapa bulan yang lalu ada juga seorang gadis Jepang, namanya Hanagawa. Nah kalo tambah dia, makin beragamlah perempuan di kost kami. hanagawa ini atheis, wajahnya seperti boneka Jepang, kalem, dan imut imut. Tapi dia memutuskan pindah karena direkomendasikan dosennya di Jepang untuk home stay saja.

Nah, bagaimana dengan aku. Hohoho. Klo aku jelas tukang jalan, suka petualang, tapi sebenarnya kalo di Bandung, aku suka di kost ajah. Kalau bicara perjalanan, pasti aku nyambung banget ditanya.

Yang pasti, ketemu dengan teman teman disini membuatku mengenal lebih banyak karakter orang. Mau pindah...jadi sedihhhh....

Bandung, 22 November 2014

- Posted using BlogPress from my iPad

No comments:

Post a Comment