Monday, July 27, 2009

--tiba tiba aku menangis --


Kenikmatan ini ketika terkungkung oleh kepuasan orgasme.., mengagung-agungkan libido. Ketika aliran deras memuncak mengalir di celah nadi-nadi.

Apakah pria hanya melihat perempuan dari sudut lubang kenikmatan saja?. Dan hasrat tegangan tinggi milik mereka yang tersemburkan. Yang tersisa hanyalah ceceran cairan kental bercampurkan sperma.

Lalu apa itu tanggung jawab?

Tiba-tiba air mataku keluar, menetes beberapa detik sesudahnya, sambil kembali merenung betapa gagalnya aku menjadi teman yang baik.  Entah mengapa aku menangis. Mengapa aku bersedih mendengar kabar itu. Aku hanya merasa sungguh menyesal mengapa aku tidak berbuat sesuatu untukmu. Aku cinta kebebasan, maka demikian aku juga tidak pernah mengekang kebebasan orang lain. Jogja memang negeri antah berantah.

Tetapi air mataku terus mengalir. Entah mengapa aku benar-benar sedih. Untuk kesekian kalinya aku tak dapat berbuat apa-apa. Aku sedih mengapa perempuan selalu berada pada posisi korban.

Terserah seberapa penting atau tidak penting arti virginitas itu.
Terserah sebebas apa dirimu menentukan tubuhmu untuk apa dan siapa

Tapi jangan menjadi bodoh
Jangan menjadi tolol
Karena aku tidak tega
Dan tak berdaya melihat tangisan bayi-bayi tanpa ayah
Teriakan bayi-bayi tanpa kasih sayang
Kepolosan bayi-bayi dari kedurjanaan orang tuanya
Anak anak yang akan dibesarkan dengan beribu pertanyaan
Dan kebahagiaan masa kecil mereka akan dicuri oleh kesakithatian

Temanku,
Aku sedih
merasa ini sebuah ketololan
ya, atau apalah namanya ...
Dengan laki-laki yang hanya mengandalkan penis mereka
Padahal otak dan hatinya bernilai “nol”

Tapi inilah jalan hidup teman,
Kita menempuhnya masing-masing

Tiba-tiba aku menangis ...


untuk seorang sahabatku!

No comments:

Post a Comment