Friday, March 29, 2013

Malam indah ketika...

Selamat malam dunia,
Kamu tau beberapa malam ini aku sangat kesepian.

Tahukah malam indah yang amat kurindukan?
Ketika melarut diatas sebuah sampan kecil, disebuah sungai bernama sungai Muara Mea
Malam itu malam yang cantik, perahu kamu begitu kecil
Diantara dua tebing yang begitu tinggi, diatasnya terdapat pepohonan yang begitu gagahnya.
Purnama malam itu bersembunyi dibalik postur nyiur kelapa.
Indah sekali, karena cantiknya menghilangkan rasa takutku
Teman teman ketakutan kala itu, karena kami harus menyeberangi sungai menuju desa lain.
Tetapi aku tidak. Aku berserah pada alam. Menengadah keatas dan berkata "ini aku".

Aku ingin berpelukan dengan bintang.
Aku merindukan saat dimana perahuku melawan deras sungai Katingan.
Malam itu, ribuan bintang menyambutku.
Aku bagai memeluk langit. Kala itu terlalu berat melepaskannya.
Galaksi. Halo. Kabut. Cemerlap.
Terlalu indah, aku menjadi egois ingin menikmatinya sendiri.

Aku teringat pada kunang-kunang
Yah, 20 tahun lalu. Aku sengaja keluar rumah hanya demi mencari kunang- kunang.
Diantara semak semak dan suara jangkrik
Aku melihat sekerumunan serangga yang memancarkan cahaya
Mereka menyapaku dengan sorak
Dan ketika terang datang, engkau tak terlihat, hilang, pergi.
Kamu terlahir untuk memberi cahaya, kunang- kunang.

Aku amat merindukan malam itu.
Sangat.
Amat.
Ingin.
Melihat.
Malam.
Itu.
Lagi.



No comments:

Post a Comment