Sunday, October 14, 2012

memanggil hujan!

Beberapa hari ini langit Bandung sedang mempermainkanku. Dia seperti mengambang-ngambang hatiku. Memberikan harap harap cemas yang tak kunjung memberikan kepastian. Aku benar-benar merasa di tarik ulur dengan ketidakpastian. Langit Bandung mendung beberapa hari ini, tetapi tidak juga tumpah hujan. Padahal itu yang ku inginkan. HUJAN. 

Lalu kenapa harus mendung jika tidak memberi hujan? Apakah langit membatalkan maksudnya untuk menumpahkan hujan karena aku menginginkannya? Ini sangat tidak adil, aku berhak mendapat hujan sebagai makhluk yang tinggal di bumi ini. Sama seperti nyiur, kembang sepatu dan tumbuhan lainnya. Sama juga seperti tupai, burung dan binatang lainnya. Mereka dan aku sedang menanti kedatangan hujan.
Jangan kau tahan wahai langit, itu akan membebanimu. Bagaimana rasanya menahan serbuan banyu dalam kemegahan wadahmu. Biarkan dia lepas, bebas, membasahi kami. Biar kami yang kering disegarkan, biar kami yang dahaga dilegakan. Dan engkau adalah saksi kehidupan kami. Saksi ketika tunas tunas bertumbuh, debu diatas hijau dedaunan tersapu, dan segala misteri kehidupan terus berjalan. Sungai akan berterima kasih kepadamu. Tumbuhan dan binatang akan terseyum. Dan aku akan memuja Keagungan Penciptamu.

Bandung, 14 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment