Sunday, March 10, 2013

diam sejenak


Sebuah refleksi.

Satu tahun terakhir saya "pecicilan", istilah slang yang berarti tidak dapat duduk diam. Bukan dalam istilah yang konotatif. Ini karena frekuensi bergerak saya dari satu kota ke kota lain, satu pulau ke pulau lain hingga satu negara ke negara lain paling tinggi dalam satu tahun terakhir ini. Bahkan intensitas traveling paling banyak selama 27 tahun kehidupan saya. Saya melihat hal baru, mendengar bahasa-bahasa baru, mencicipi masakan baru, merasakan indahnya perbedaan itu, semakin menghargai kaki, lidah dan mata ini yang menjadi saksi perjalananku.


Satu tahun ini, kaki saya menapaki satu pulau ke pulau lain di Indonesia yang sebelumnya belum saya tapaki. Di paling barat, Pulau sumatera di Medan, Berastagi, Pematang Siantar hingga paling timur, Pulau Timor di So'e dan Kupang. Setahun lalu juga istimewa, setelah sekian lama tak 
mengunjungi beberapa tempat di pulau Jawa yang gemah ripah loh jinawi ini, saya kembali menapakinya. Senang bisa mampir lagi ke Jogja, Semarang, Kediri, Jombang, Kudus, Salatiga, Sukabumi, Jepara, Solo, Jakarta, Bali, Surabaya, dan Malang. Yah...saya keliling Jawa lagi :).

Setahun terakhir saya terus bergerak. Mimpi tahun 2011 tercapai, keliling Indonesia, keliling dunia, mendengar banyak bahasa. Hanya dalam setahun saya menambah koleksi stempel di passport saya di 3 negara, United States of America, Hong Kong dan Malanysia. Semua perjalanan bervariasi, ada yang  dalam rangka dinas perjalanan, ada juga yang liburan. Yah, liburan yang sempurna, menjelajahi laut di Karimun Jawa dan menelusuri goa Buniayu di Sukabumi. Berbelanja di Jogja, bermain pasir di Kuta, terbang parasailing di Tanjung Benoa, keliling Bandung dan lainnya.

Saya tidak diam, saya pecicilan. Bergerak terus!. Dan saya jatuh cinta dengan pekerjaan baru saya. Sangat amat menikmatinya. Teman teman baru yang welcome banget, ketemu orang-orang baru dari berbagai negara serta  senyum anak-anak yang menyentuh saya. Menyalurkan kebahagiaan dan berkat pada orang lain adalah bagian paling indah. Dan hal itu membuat saya tak menyesali hidup ini.

Senyum.

Bahagia.

Bersyukur.

Agenda saya penuh rencana perjalanan, pikiran saya dipenuhi oleh target. Tapi entah mengapa secercah kegelisahan muncul dengan pertanyaan, "what's next ?". Malam ini pencapaian puncaknya. Saya berbaring di kamar, memainkan hp samsung yang baru, sementara itu pikiran berpetualang kesana sini. Ada apa?


Setahun in terlewati. Di kota impian saya ketika SMA dulu, Bandung. Sebuah perjalanan. Dan hidup saya selalu dipenuhi dengan kata "ingin" (selalu coba hal baru; mimpi; tantangan) dan "mencari" (sesuatu; seseorang; waktu). Sehingga itulah yang membuat saya selalu tidak puas. Saya bersyukur. I am blessed. Saya tau apa yang saya dapatkan saat ini merupakan proses perjalanan yang sangat panjang. Mengingat masa perjuangan yang lapar, jatuh, terkampar hingga mencium tanah, gagal, . Toh itu semua bagian dari perjalanan. Segala sesuatu pasti indah pada waktunya.

Aku terus mencari jawaban. Malam ini, tiba tiba aku memikirkan bahwa aku perlu " berdiam" sejenak setelah sekian banyak tempat dan waktu kugunakan untuk "bergerak". "Berdiam" untuk mencari jawaban. Ada waktu untuk bergerak dalam kesibukan, ada waktu untuk berdiam sejenak. Mencari wajah-Nya, mendengar apa yang "ingin" disampaikan-Nya. "Mencari" Dia terlebih dahulu sebelum mencari yang lain.

Jika perjalanan saya setahun ini membawa saya ke perwujudan mimpi setelah penantian lama sekaligus awal perjalanan hidup saya. What's next? Berdiamlah diri sejenak untuk memulai perjalananmu selanjutnya!. 

Maret 2012-Maret 2013
Bandung, 9 Maret 2013

No comments:

Post a Comment