Tuesday, December 22, 2009

my few secret

Of course I have secrets. Of course I do. Everyone has a few secrets. It’s completely normal (by sophie kissela). Siapa yang tidak punya rahasia. Siapapun memilikinya baik rahasia besar maupun rahasia kecil yang menggelitik, ada pula rahasia yang tersimpan rapi selama beberapa tahun, masih teringat dengan jelas, dan beberapa terlupa dengan sendirinya. Rahasia yang terkadang membuat aku terkikik mengingatnya kembali saat beberapa tahun lalu, kala menginjak usia belasan tahun, sebuah kontemplasi kenakalan masa remaja, sisi introvert diri atau mungkin karena pencarian jati diri.


Pernah punya rahasia dengan orang tua?. Pasti punya, tak satupun yang tak memilikinya, even sedekat kedekatanmu yang intim dengan ortu. Terlebih diriku yang dibesarkan dengan hubungan yang tidak terlalu dekat dengan ortu. Bukan karena jarak jauh, kami satu rumah, tetapi berbagai kesibukan ortu dan aku yang membuat kami jarang bertemu.  Rahasia ini masih kusimpan dengan baik di memory otak-ku, tetapi asyik ajah kalo bias di publish di blog tercinta, mumpung ortu agak gaptek, gak salah kalo rahasia disebarkan saja didunia maya .


Secrets from my mother:
When I was 14 years old
Rahasia dengan memes (a.k.a mama, sebutan bahasa slang jawa timuran) semasa remaja memang menggelitik. Siapa yang tau bahwa sewaktu aku duduk di bangku SMP kelas 2 di dalam tas-ku kedapatan rokok saat razia mendadak. Saat kami upacara bendera di lapangan basket, tiba2 guru melakukan inspeksi mendadak di kelas-kelas. Begini ceritanya, actually my mother was a smoker, bahkan bisa dibilang perokok berat, everybody knows her bad attitude, termasuk juga beberapa teman sekelas. Wahyu, teman sekelasku suatu hari menantangku untuk mengambil (bahasa yang lebih halus dari mencuri) rokok memes-ku. Dasar Tira, kalo ditantang suka terima. Walhasil, I did it. Baru sekali mencoba bandel kok ya ketauan, apes banget. Pasca upacara, aku dipanggil wali kelas, meminta pertanggungjawaban. Bingung, mo jawab gara-gara tantangan, bisa-bisa temanku kena juga, karena asas setia kawan, maka berdalihlah diriku membuat pernyataan bahwa rokok tersebut milik ibu yang sengaja disembunyikan biar gak merokok lagi (kyakkk emak gw jadi tumbal, I’m sorry mom). Sebulan kemudian, saat pembagian raport, kebetulan memes yang pengen datang, sedikit was-was apa yang terjadi, mama keluar dengan santainya dari dalam kelas membawa raport. Dengan polosnya memes cerita “Tadi wali kelasmu cerita ke semua wali murid, katanya ada seorang siswanya yang ketauan membawa rokok, ternyata itu rokok milik mamanya, lalu bu guru berharap wali murid yang merasa agar bisa menegur anaknya”, sahut memes, “wah mama was-was, tadi mama kira itu mama yang disindir, tapi kayaknya gak mungkin mama deh, tapi waktu tadi ada juga ibu-ibu yang dandanannya menor banget, mungkin aja ibu itu ya nak yang anaknya kedapatan nyolong rokok mamanya”. Tetep dunk, emak gw innocent, gak ngerasa, dan aku hanya meng-iya-kan kala itu, syukurlah tak terjadi apa-apa. Hihihiiiiiiii.

When I was 17 years old
Saat itu musim handphone, teman-teman banyak yang sudah memiliki handphone. Dan merk handphone yang paling terkenal waktu itu ya “Nokia”. Memes membelikan aku handphone “Ericson” tanpa persetujuanku. Bentuknya flip, rasanya gak seru kalo punya hp djadoel kayak gini, tapi apa daya, kalo gak nerima yang ini ya gak dapat HP. Kebetulan juga waktu itu aku les bahasa inggris di sebuah lembaga namanya The British Institute, yah biaya kursus perbulan cukup mahal. Dengan akal licikku (yang dasarnya suka bosenan kursus di satu tempat dan bertahan ga lebih dari tiga bulan), biaya kursus aku tilep untuk ganti HP baru. Sukseslah diriku melakukan tukar tambah, tidak ada satupun yang tau, termasuk memes (karena yg dia tau aku hanya tukar HP, bukan tukar tambah HP..hihihihi). Tapi emang benar yah teori tabor tuai, apa yang kita tabur, ya itu yang kita tuai. Apa yang menjadi niat jahat, pasti kena azab juga. Belum seminggu HP merk Nokia idaman hasil tilepan tersebut raib dicuri maling diangkot sepulang sekolah. Arrrggggggghhh. Yah begitulah pelajaran yang perlu diambil, jangan memakai sesuatu dari hasil korupsi ya anak manis..hehehhe. Yang pasti, sampai saat ini, memes belum tau juga bahwa HP merk nokia itu emang hasil penyalahgunaan duit kursus. Hihihiii.


When I was 19 years old
Dimata memes, aku adalah anak yang baik, anak yang rajin belajar, dan gak macem-macem (wkakakkakakakakak). Yah itulah yang selalu dia banggakan ke teman dan saudaranya. Itu emang bener, cuman pernyataan terakhir (gak macem-macem) itu yang kuakui enggak juga, malah sukanya macem-macem. Sebenarnya aku punya rahasia besar, em atau rahasia kecil deh, hehehhehe. Masa itu adalah saat kuliah di Jogja, jadi anak kost-kostan yang mulai bebas dan merdeka. Ya bukan berarti aku di kekang saat masih di rumah, cuman sejak kuliah aku jadi lebih suka begadang ajah, dan merasa enak gitu pergi tanpa harus ijin siapapun. Aku ini tipe cewek yang suka penasaran, bisa dibilang suka coba-coba. Dibilang nakal ya antara iya dan tidak. Karena kalo nakalnya coba-coba, kenapa enggak. Habisnya aku suka hidup yang berwarna, gak putih ajah atau hitam ajah. Hidup yang punya banyak cerita. Itu yang selalu aku ciptakan. So, sejak masa euphoria itulah aku suka banget minum alcohol, dugem dan merokok. Gak tiap hari kok, kalo ada kesempatan ajah . Emak gw mana tau. Sssssttt itu kan rahasia.

 

Secrets from my Father:
When I was 15 years old
Saat menjelang lulus SMP, aku mulai memberanikan diri belajar naik sepeda motor. Sebenarnya aku gak jago naik sepeda motor sampai akhirnya mulai jago dimasa kuliah. Ceritanya begini, waktu itu semua orang dirumah (sepupu, papa dan kakak) pergi keluar kota untuk menghadiri pesta pernikahan. Aku tinggal dirumah dengan bebasnya, meski belum fasih ber-sepeda motor ria, aku jadi penasaran untuk mengendarainya di jalan raya. Melihat kunci motor bergelantung di depan mata, maka dengan “bonek” alias bondo nekat meluncur pergi jalan-jalan. Jiahhhh, apesnya saat dijalan pulang ke rumah, dengan kecepatan 70 aku kaget melihat lubang kecil didepan, walhasil tubuhku terhempas kesamping. Kondisi jalan raya macet mendadak, orang2 sekitar membopongku, kondisi motor hanya sedikit lecet, sedangkan tubuhku penuh bengkak dan luka lecet dimana-mana. Sejak peristiwa itu, tak ada satupun yang kuceritakan dirumah, soalnya ebes itu galak banget, kalo aku ceritaan semuanya bakal babak belur dua kali dan gak dapat garansi belajar naik sepeda motor lagi deh. Maka saat mereka pulang setting-nya adalah seolah tidak terjadi apa-apa, seluruh luka di tubuh dengan cerdiknya aku tutup rapi. Dan rahasia itu aman tersimpan manis sampai saat ini.


When I was 16 years old
Aku gak bisa menyimpan rahasia kala predikat “putri telat” kusandang saat duduk di bangku SMU. Tak bisa berkutik pula saat ebes (a.k.a papa, sebutan bahasa gaul jawa timuran) dipanggil oleh guru tatib karena rekor buku tatibku yang merah merona menyulitkan diriku sebagai siswa. Tapi, tetap ada rahasia yang tidak terbongkar dunk, bahwa selama ini ebes gak tau kalo selama SMU, aku udah pacaran 2 kali. Hohohohoo. Ebesku itu tipe orang yang suka penasaran sama anak gadisnya, buktinya setiap ada telepon berdering dari cowo, maka dengan lagak detektifnya selalu menguping dari jalur parallel telepon dalam kamar. Huih, curang, mo tau ajah. Tetapi dasar aku, paling ga suka urusannya dicampuri, tetap aja ebes ga bisa membedakan mana cowo yang sekedar teman dan mana yang pacar, kan kami punya kode kalo kerasa ada yang nguping. Jadi selama ini yang dipikiran ebes adalah aku mulai punya pacar setelah duduk dibangku kuliah. (hwaaaaa, anda salahhhhhh).


Ok, the truth is I keep my secrets until now. Nobody knows. Its me.

No comments:

Post a Comment